Kalianda — Tim investigasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lampung Selatan bergerak cepat menyelidiki dugaan keracunan makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa enam siswa kelas VII SMPN 2 Kalianda pada Rabu (3/12/2025).
Respons sigap tersebut dilakukan setelah para siswa mengeluh pusing, mual, dan muntah, hingga harus mendapatkan perawatan di RSUD Bob Bazar sekitar pukul 12.00 WIB.
Tim Investigasi Turun dalam Dua Jam
Laporan pertama diterima sekitar pukul 10.00 WIB. Tidak lama setelah itu, Tim Dinkes didampingi Polres Lampung Selatan dan Puskesmas Way Urang langsung mendatangi sekolah untuk mengamankan sampel makanan dan air minum yang dikonsumsi siswa.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Sumantri, S.KM., M.M., menyampaikan bahwa seluruh dapur penyedia makanan MBG atau SPPG telah diwajibkan menyiapkan sampel masakan harian sebagai langkah antisipasi.
“Kemarin kami langsung turun bersama Polres dan Puskesmas Way Urang. Semua dapur SPPG sudah diminta menyiapkan sampel. Untuk masakan hari ini, sampel juga harus disiapkan dan dikumpulkan di bank sampel dengan masa penyimpanan 2×24 jam,” ujar Sumantri, Kamis (4/12/2025).
Sampel Dibawa ke Laboratorium Provinsi
Sejumlah sampel makanan dan air minum telah dikirim ke UPTD Laboratorium Provinsi Lampung pada Kamis pagi untuk memastikan sumber penyebab keluhan para siswa.
Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam 7 hingga 12 hari.
Kondisi Siswa Terus Dipantau
Dari total 517 siswa, hanya enam siswa atau sekitar 1,16 persen yang mengalami gejala mual dan muntah.
“Pasien sudah dirawat di RSUD Bob Bazar. Empat masih dirawat, dua siswa sudah dipulangkan karena kondisinya membaik,” jelas Sumantri.
MBG Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat
Investigasi selanjutnya akan mencocokkan hasil laboratorium dengan gejala klinis untuk memastikan penyebab gangguan kesehatan.
Dinkes Lampung Selatan menegaskan bahwa seluruh prosedur keamanan makanan tetap dijalankan secara ketat agar program MBG dapat berlangsung aman.
“Sampel langsung kita amankan sejak kemarin. Tinggal menunggu hasil laboratorium,” tambahnya.
Hingga saat ini, Dinkes Lampung Selatan masih melakukan pemantauan kondisi para siswa sambil menuntaskan penyelidikan dugaan keracunan makanan tersebut.
