yang mencakup pabrik pemurnian gliserin dan lini pengemasan minyak nabati di Lampung, Indonesia pada Selasa (27/5/2025)
Investasi strategis ini merupakan bagian dari ekspansi berkelanjutan LDC di Indonesia serta mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap penguatan sektor agribisnis nasional.
Pabrik pemurnian gliserin yang baru dibangun memiliki kapasitas produksi tahunan sebesar 55.000 metrik ton dan dirancang untuk menghasilkan gliserin murni berkualitas tinggi yang memenuhi standar United States Pharmacopea (USP). Produk ini ditujukan untuk memenuhi permintaan global yang terus meningkat, khususnya dari industri farmasi, perawatan pribadi, dan kosmetik—sektor-sektor yang diperkirakan mengalami pertumbuhan tahunan sebesar 2,5% (CAGR) dari tahun 2023 hingga 2040.
“Peresmian fasilitas ini menandai tonggak penting dalam pengembangan bisnis Food & Feed Solutions kami secara global,” ujar James Zhou, Global Head of Food & Feed Solutions dan Chief Commercial Officer LDC Group. “Dengan fasilitas ini, kami memperkuat sinergi operasional, baik secara lokal di Lampung maupun secara global di Amerika dan Eropa, untuk memperluas kapasitas serta menjawab kebutuhan pasar akan gliserin berkualitas tinggi.”
Selain itu, LDC juga memperkenalkan lini pengemasan minyak nabati baru dengan kapasitas produksi tahunan sekitar 64.800 metrik ton. Fasilitas ini akan mendukung upaya perusahaan dalam memperluas pasar ekspor minyak nabati kemasan serta mengembangkan pasar domestik, selaras dengan kebijakan nasional untuk mendorong hilirisasi industri kelapa sawit.
Dengan lokasi strategis yang dekat pelabuhan ekspor utama, kedua fasilitas baru ini memperkuat jaringan rantai pasok LDC, baik di tingkat regional maupun global. Investasi ini juga mencerminkan strategi perusahaan untuk mengembangkan produk olahan bernilai tambah melalui integrasi hilir.
“Kami bangga dapat memperluas kehadiran kami di Indonesia melalui investasi signifikan ini di Lampung,” kata Rajat Dutt, LDC Country Head Indonesia. “Indonesia adalah produsen gliserin terbesar di dunia dan mitra strategis bagi LDC. Kedua fasilitas ini diperkirakan akan menciptakan sekitar 200 lapangan kerja baru pada akhir 2025 serta memberikan kontribusi positif terhadap pengembangan ekonomi dan peningkatan keterampilan masyarakat lokal.”
Louis Dreyfus Company (LDC) adalah perusahaan global yang bergerak di bidang perdagangan dan pengolahan hasil pertanian, didirikan pada tahun 1851. Dengan jaringan internasional dan infrastruktur yang luas, LDC melayani pelanggan di seluruh dunia melalui penyediaan produk yang tepat waktu, aman, dan bertanggung jawab. Kegiatan bisnisnya mencakup seluruh rantai nilai – dari hulu ke hilir – dalam berbagai lini utama, termasuk Kopi, Kapas, Solusi Pangan & Pakan, Pengangkutan, Pasar Global, Gandum & Minyak Nabati, Jus, Beras, dan Gula.
Setiap tahunnya, LDC menangani sekitar 95 juta ton produk yang berkontribusi terhadap kebutuhan pangan dan sandang bagi sekitar 500 juta orang. Beroperasi di lebih dari 100 negara di enam wilayah geografis, LDC mempekerjakan sekitar 19.000 orang di seluruh dunia.(*)