Lampung Barat – Pemerintah Kabupaten Lampung Barat terus menunjukkan komitmennya dalam membangun daerah dengan konsep berkelanjutan dan tata ruang yang tertib. Hal ini tercermin dari kegiatan Expose Laporan Pendahuluan Perencanaan Penataan Kota Liwa, Review DED Sekolah Kopi, dan DED Rehabilitasi Wisma Sindalapai Tahun 2025 di Ruang Rapat Pesagi, Kantor Bupati, Rabu (3/9/2025).
Rapat dipimpin Bupati Lampung Barat, H. Parosil Mabsus, didampingi Wakil Bupati, Drs. Mad Hasnurin, serta dihadiri para pejabat terkait, mulai dari Asisten, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PUPR, Kepala BPKAD, Kepala DLH, hingga Kepala Dinas Perhubungan.
Dalam kesempatan itu, tiga konsultan memaparkan rencana besar masing-masing, yakni CV View Consultant untuk pengembangan Wisma Sindalapai, CV Rancareka Arsindo untuk penataan Kota Liwa, dan CV Boemi Pesagi Consultant untuk DED Sekolah Kopi. Beberapa titik strategis yang menjadi fokus penataan meliputi Kawasan Sekuting Terpadu, Taman Hamtebiu, hingga Gerbang Pemkab Lampung Barat.
Bupati Parosil menegaskan bahwa penataan kota tidak hanya sekadar mempercantik wajah Liwa, tetapi juga menghadirkan konsep elegan, tertib, ramah lingkungan, serta berkelanjutan.
“Saya ingin wajah Kota Liwa menjadi wajah baru, new reborn. Kalau memang ada pohon atau bangunan yang harus dibongkar demi kerapihan, silakan dibongkar. Intinya, kota ini harus nyaman dan aman bagi masyarakat,” tegasnya.
BACA JUGA: Wakil Bupati Drs. Ali Rahman Hadiri Acara Peresmian Yayasan Rehabilitasi Narkoba Alza Bersinar
Salah satu program prioritas adalah pembangunan Sekolah Kopi. Parosil menyebut sekolah ini bukan hanya tempat belajar meracik kopi, tetapi juga pusat edukasi dan branding unik yang membedakan Lampung Barat dengan daerah lain.
“Sekolah Kopi harus menghadirkan pengalaman dari hulu ke hilir: sejarah kopi, pembibitan, perawatan, panen, hingga jadi kopi siap seduh. Bahkan tidak hanya robusta, tapi juga jenis kopi lainnya,” jelas Parosil.
Selain itu, rehabilitasi Wisma Sindalapai juga menjadi prioritas agar gedung tersebut lebih representatif untuk kegiatan masyarakat dan menerima tamu daerah. Menurut Parosil, Wisma Sindalapai harus menjadi ruang interaksi sosial sekaligus kebanggaan masyarakat Lampung Barat.
Pemkab berharap dokumen perencanaan yang disusun konsultan benar-benar matang sehingga manfaatnya dapat dirasakan jangka panjang.
“Kalau semua rencana berjalan sesuai harapan, Kota Liwa akan lahir kembali dengan wajah baru yang lebih indah, tertata, dan punya daya tarik unik,” pungkas Parosil.