Candipuro – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan bergerak cepat merespons bencana puting beliung yang melanda Kecamatan Candipuro pada Selasa (2/12/2025) sore.
Sehari setelah kejadian, Bupati Lampung Selatan Radityo Egi Pratama turun langsung meninjau lokasi kerusakan pada Rabu (3/12/2025) untuk memastikan penanganan berlangsung optimal.
Puting beliung yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB itu merusak puluhan rumah warga di tiga desa, yakni Desa Cintamulya, Titiwangi, dan Beringin Kencana. Sejak laporan awal diterima, Pemkab Lampung Selatan langsung mengaktifkan langkah tanggap darurat melalui BPBD.
Dalam kunjungan lapangan tersebut, Bupati Egi didampingi Wakil Bupati M. Syaiful Anwar, Kepala BNNK Lampung Selatan AKBP Rahmad Hidayat, Anggota DPRD Lampung Selatan Edi Waluyo, Forum CSR, Camat Candipuro, serta jajaran perangkat daerah terkait.
Di tengah-tengah warga yang terdampak, Bupati Egi menyerahkan bantuan sembako darurat secara simbolis sebagai bentuk dukungan awal.
“Kemarin sore kami menerima informasi bahwa terjadi puting beliung yang menimpa beberapa rumah warga di Kecamatan Candipuro. Hari ini kami langsung turun meninjau kondisi di lapangan, dan tim BPBD bersama camat juga sudah melakukan pendataan awal,” ujar Bupati Egi dalam keterangannya.
Ia menegaskan bahwa pemerintah daerah sedang melakukan verifikasi detail tingkat kerusakan untuk menentukan bentuk bantuan lanjutan yang diperlukan masyarakat.
“Hari ini bantuan pertama sudah kita salurkan, dan selanjutnya akan dilakukan pendeteksian dan menghitung apa yang dapat kita bantu selanjutnya,” tambahnya.
Bupati Egi juga menyampaikan apresiasi kepada semua elemen yang turut bergerak cepat membantu, mulai dari Forum CSR, anggota DPRD, hingga jajaran perangkat daerah.
“Saya tidak sendiri. Ini bukti bahwa kita bergotong-royong untuk memastikan masyarakat tidak menghadapi musibah ini sendirian,” ungkapnya.
Menutup kunjungan, Bupati Egi mengimbau masyarakat Candipuro dan wilayah lain di Lampung Selatan untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Ia meminta warga segera melapor kepada pemerintah desa atau pihak berwenang jika terjadi keadaan darurat.
Dengan turun langsung ke lokasi, pemerintah daerah menegaskan komitmennya untuk hadir di tengah masyarakat pada setiap situasi, terutama ketika bencana datang secara tiba-tiba.
