Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung menegaskan bahwa rencana pembangunan sejumlah proyek strategis, termasuk kereta gantung senilai total Rp2,5 triliun, belum final, namun sedang berada pada tahap pembahasan intens bersama calon investor dari luar negeri.
Kepala Bapperida Bandar Lampung, Dini Purnamawaty, menyampaikan bahwa Pemkot tetap optimistis dengan rencana realisasi proyek tersebut.
“Insya Allah jadi, doakan saja,” ujarnya, Senin (3/11/2025).
Meskipun demikian, Dini menekankan dirinya tidak berada dalam posisi untuk menyampaikan informasi detail terkait perkembangan terkini.
“Untuk kapasitas menjawab ini bukan saya, silakan ke Ibu Wali Kota,” katanya.
Respons atas Isu Pertemuan dengan Investor di China
Ketika dikonfirmasi mengenai rumor kunjungan ke China terkait penjajakan kerja sama, Dini memilih untuk tidak memberikan penjelasan lebih jauh. Sikap ini menandakan pembahasan proyek masih dilakukan secara tertutup dan berhati-hati.
Sebelumnya, Wali Kota Eva Dwiana telah menegaskan bahwa proyek kereta gantung sepenuhnya akan dibiayai investor, tanpa melibatkan anggaran daerah.
Gambaran Besar Kereta Gantung 6,9 Kilometer

Kereta gantung tersebut akan membentang dari Rumah Dinas Wali Kota hingga kawasan Air Terjun Batu Putu, dengan jarak mencapai 6,9 kilometer. Proyek ini digadang-gadang akan menjadi terobosan besar di sektor pariwisata Lampung.
Selain transportasi gondola, investor mengajukan konsep pengembangan kawasan wisata terpadu, meliputi:
-
hotel dan restoran,
-
area rekreasi keluarga,
-
dan fasilitas eskalator menuju dasar air terjun.
Eva Dwiana menyebutkan bahwa investor sangat tertarik dengan potensi alam Bandar Lampung.
“Nanti akan kami presentasikan kembali ke Tiongkok,” ungkapnya.
Manfaat Ekonomi dan Teknis Proyek

Eva optimistis proyek bernilai triliunan ini akan membuka lapangan pekerjaan dan menambah daya tarik wisata.
“Kami mohon doa agar semuanya berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu, Sekda Bandar Lampung Iwan Gunawan mengungkapkan bahwa pembahasan teknis dan skema kerja sama masih berlangsung tahap demi tahap.
“Masih penjajakan, kita bahas lagi bulan ini,” ujarnya.
Di sisi lain, Anggota DPRD Kota Bandar Lampung, Yuhadi, mengaku belum menerima dokumen resmi terkait proyek tersebut.
“Belum tahu jadi atau tidak,” ucapnya.
Dengan luas lahan dua hektare dan kapasitas kabin 6–7 orang, kereta gantung ini diyakini akan menjadi ikon baru Kota Tapis Berseri sekaligus meningkatkan pendapatan daerah melalui skema bagi hasil dengan investor.