Tanggamus, Lampung – Produk lokal kian bersinar, salah satunya lewat inovasi dari pelaku UMKM seperti Seroja SJ. Berdiri sejak tahun 2019, UMKM yang berbasis di Tanggamus, Lampung ini dikenal dengan produk unggulannya berupa gula semut aren dalam tiga varian rasa: original, jahe merah, dan lada hitam.
Didirikan oleh Feni Misma Herlina, Seroja SJ tak hanya berfokus pada kualitas produk, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal dengan mengolah hasil produksi aren menjadi produk bernilai tinggi. “Kami ingin produk gula semut aren ini bisa menjadi alternatif pemanis alami yang sehat dan tetap nikmat,” ujar Feni,pada Selasa(10/6).
Keberlanjutan usaha ini tak lepas dari dukungan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, yang menawarkan suku bunga rendah dan proses yang terjangkau. Bantuan modal ini menjadi kunci penting bagi Seroja SJ untuk tetap eksis dan berkembang.
Tak hanya berhenti pada aspek produksi, Seroja SJ juga mengikuti arus digitalisasi dalam sistem pembayaran. Dengan memanfaatkan layanan QRIS dari BRI, kini konsumen bisa lebih mudah melakukan transaksi secara non-tunai. “Mau tidak mau, suka tidak suka, kita sebagai pelaku UMKM harus melek digital,” kata Feni menegaskan pentingnya adaptasi terhadap teknologi.
Penggunaan QRIS BRI memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya dengan memindai kode dari aplikasi mobile banking mereka. Hal ini dinilai sangat memudahkan transaksi, terutama di era di mana penggunaan uang tunai mulai ditinggalkan.
Selain gula semut aren, Seroja SJ juga memproduksi madu hitam dan madu kuning. Madu hitam memiliki rasa lebih kuat dan kerap digunakan dalam resep makanan dan minuman kesehatan, sedangkan madu kuning dengan rasa lebih ringan cocok sebagai pemanis alami dalam minuman dan makanan penutup.
Melalui komitmen terhadap kualitas, inovasi produk, serta adaptasi terhadap teknologi digital, Seroja SJ menunjukkan bagaimana UMKM lokal bisa bertahan dan berkembang di tengah tantangan zaman. Kolaborasi antara BRI melalui KUR dan QRIS menjadi contoh nyata peran perbankan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi mikro di Indonesia.(Armn)