Anjau Silau Ike Edwin dan Saibatin Kepaksian Belunguh Di Kebandakhan Marga Way Lima


GK, PESAWARAN | Indonesia dibangun dari semangat hidup dalam kemajemukan, setidaknya sejak dari masa Majapahit abad ke 13 M silam. Hal itu dapat kita lihat dari kerukunan yang terimplementasi dalam tali silaturahmi (Anjau Silau) sebagai sarana dialog dalam kehidupan bermasyarakat suku Lampung saat itu.

Semangat dan nilai luhur persaudaraan dan kerukunan tersebut diatas adalah rahim dari semangat toleransi kehidupan dalam pluralitas yang mewujud menjadi entitas besar keindonesiaan sampai sekarang, yang semakin majemuk. Akhirnya mengaktualisasikan kerukunan hidup berbudaya dalam praksis kehidupan moderasi bermasyarakat tak bisa dilepaskan dari budaya para leluhur kita yang terbingkai dalam masa gemilang kenusantaraan tersebut.

Hal itu yang dilakukan Irjen Pol (Purn) DR Hi Ike Edwin S.H., M.H., M.M. bersama Saibatin Kepaksian Belunguh M.Yanuar Firmansyah Gelar Suttan Junjungan Sakti ke-27 beserta rombongan melaksanakan kegiatan Anjau Silau (Silaturahmi-Red) di Kebandakhan Marga Way Lima, Desa Banjar Negeri,  Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, Selasa (12/09/2023) malam.

Dang Ike sapaan akrab mantan Kapolda Lampung itu bersama Pun Yanwar sapaan akrab Suttan Junjungan Sakti ke-27 Kepaksian Buay Belunguh Paksi Pak Sekala Brak beserta rombongan tiba di Desa Banjar Negeri, Kecamatan Way Lima, Kabupaten Pesawaran, sekitar pukul 20.00 WIB.

Anjau silau tersebut disambut langsung oleh Maha Indra Gelar Dalom Penata Negeri beserta penyimbang adat lainnya di Lamban Adat Mandawasa, Kebandakhan Marga Way Lima.

Anjau Silau merupakan kegiatan rutin Adat Saibatin yang bertujuan untuk menjalin silaturahmi demi mempererat hubungan kekeluargaan dimana kegiatan tersebut merupakan tradisi turun temurun dari zaman nenek moyang suku Lampung.

Kedatangan rombongan mendapat sambutan hangat  dari keluarga besar lamban adat Mandawasa Kebandakhan Marga Way Lima.

”Tradisi anjau silau degan salah satu  Kebandakhan Marga Way Lima yang kita lakukan hari ini, merupakan kebiasaan dan tradisi yang sudah dijalankan turun temurun tetap dapat kita jaga kelestariannya," ujar Dang Ike.

Dengan silaturahmi tersebut harap Dang Ike, diharapkan kekerabatan dan persaudaraan akan semakin erat, sebagai sesama saudara, harus mempertahankan adat istiadat yang sudah yang sejak dahulu di bangun, dan untuk mempertahankannya maka salah satu yang harus tetap dilakukan adalah anjau silau.

”Sebagai masyarakat adat kita harus menjaga tradisi yang telah terjalin lama, maka sebagai penerus kita harus menjaga kelestariannya, dengan tetap menjaga silaturahmi, karena dengan demikian adat istiadat yang merupakan identitas kita harus tetap kita rawat dan dengan adat kita tingkatkan persaudaraan dan kekeluargaan," ucap Dang Ike.

Ditempat yang sama, penyimbang adat Marga Kebandakhan Marga Way Lima Maha Indra Gelar Dalom Penata Negeri menyampaikan rasa hanggum dan terimakasih atas kunjungan silaturahmi Dang Ike dan Pun Yanwar Firmansyah Gelar Suttan Junjungan Sakti ke-27 beserta rombongan.

"Saya merasa hanggum dan terimakasih atas kedatangan Dang Ike dan Pun Yanwar Firmansyah Gelar Suttan Junjungan Sakti ke-27 beserta rombongan di Lamban Adat Mandawasa, dalam rangka Anjau Silau guna meningkatkan silaturahmi untuk memupuk rasa kekeluargaan dan kebersamaan," ujar Dalom Penata Negeri.

Adapun harapan Dalom Penata Negeri, agar tradisi, budaya dan adat istiadat selalu di lestarikan.

"Saya berharap tradisi, budaya dan adat istiadat yang kita miliki sudah turun temurun ini senantiasa di jaga dan di lestarikan, terutama tradisi Anjau Silau ini guna menjaga tali silaturahmi dan memupuk rasa kekeluargaan dan kebersamaan kita," harap Dalom Penata Negeri.

Dalam acara Anjau Silau tersebut juga dilakukan diskusi tentang pelestarian budaya Lampung agar tetap terjaga dan terpelihara dengan baik.

Acara Anjau Silau tersebut berlangsung dengan penuh keakraban dan penuh rasa kekeluargaan. | Feby.

Posting Komentar

0 Komentar