Pembangunan Outlet Drainase Jalan Nasional yang Dinantikan Warga Pekon Mutar Alam, Justru Di Kerjakan Secara Asal



GK, Lampung Barat - Pembangunan Infrastruktur yang menelan biaya cukup besar bersumber dari dana APBN maupun APBD, sejatinya harus di laksanakan dengan baik dan benar dengan melalui perencanaan dan pelaksanaan yang tepat guna serta tepat sasaran.

Namun terkadang harapan itu jauh panggang dari api, seperti pembangunan Drainase di Jalan Lintas Liwa, tepatnya di Pemangku Mutar Alam 1, Pekon Mutar Alam, Kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat.

Pembangunan tersebut sudah lama di nanti-nantikan warga setempat, mengingat selama ini setiap turun hujan dengan intensitas tinggi, beberapa rumah warga tergenang air, yang diakibatkan tidak adanya saluran siring (drainase). 

Namun dibalik rasa senang warga dengan adanya pembangunan tersebut, ada juga rasa takut dan khawatir setelah melihat pekerjaan pembangunan drainase yang tidak lama lagi akan selesai itu, mengingat pembangunan outlet drainase yang di arahkan kebelakang pemukiman warga dimana kontur tanahnya labil dan berpasir.

Menurut warga setempat yang namanya minta untuk tidak dipublikasikan, "Kami mendukung dan sangat senang dengan adanya pembangunan ini, tapi kami juga khawatir dan takut karena pembuangan airnya hanya sampai di belakang rumah warga, dan itu sangat rawan terjadinya longsor. Dan kami keberatan kalau pembuangan air hanya sampai disitu," ujarnya, Selasa (17/5/2022).



Dikutip dari Lampung7com, ditempat lain Arif Henderson selaku Tokoh Pemuda setempat juga selaku Pemerhati Pembangunan menilai dan mengatakan melalui pesan singkat WhatsAppnya.

"Pembangunan ini terkesan tidak ada analisa dan perencanan yang matang,  
seharusnya pihak- pihak yang berkompeten dari awal harus betul-betul memperhitungkan dan menganalisa sebelum melaksanakan suatu pekerjaan," ujar Arif.

Lebih lanjut dia mengatakan, "Jangan terkesan yang penting ada pembangunan, namun seharusnya dampak jangka pendek dan jangka panjangnya juga harus di perhitungkan," Imbuhnya.

Menindaklanjuti hal tersebut, Arif yang juga aktif di lembaga sosial kontrol ini akan segera menghubungi pihak pelaksana pekerjaan, 

"Nanti kita akan lihat siteplan pekerjaan ini seperti apa, seharusnya dengan Debit air yang begitu besar ketika hujan turun saluran seperti ini harus ada bak kontrolnya, dan jalur pembuangan air harus betul-betul dibuat ke outlet terakhir, jangan hanya sampai di belakang pemukiman warga seperti ini, sebab berpotensi mengakibatkan longsor seperti yang sudah-sudah," katanya. 

Untuk menyikapi hal ini, warga telah sepakat menyatakan keberatan, jika pembuangan air hanya sampai tempat yang sekarang.

"Warga sudah membuat surat pernyataan keberatan, dan jika masih di lanjutkan pembangunan yang terkesan asal-asalan ini, terpaksa masyarakat akan menutup pembuangan air tersebut yang menumpang di belakang pemukiman warga Pemangku Mutar Alam, dan untuk tahap awal kita teruskan ke camat kecamatan setempat untuk di proses lebih lanjut," tutupnya. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar