Munir Abdul Haris Akhiri Reses dengan Kunjungan ke Rumbia dan Kota Gajah



Lampung Tengah — Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Munir Abdul Haris, S.Sos.I., menutup agenda reses masa sidang tahun 2025 dengan mengunjungi dua titik terakhir, yakni Kecamatan Rumbia dan Kota Gajah. Kunjungan ini menjadi titik ke-11 dan ke-12 dari rangkaian kegiatan reses yang digelar selama beberapa hari.

Serahkan PIP Aspirasi di Rumbia

Pada titik pertama, Munir mengunjungi Yayasan Daruttauhid Al-Hasaniyyah di Kampung Rukti Basuki, Kecamatan Rumbia. Dalam kesempatan tersebut, Munir secara simbolis menyerahkan buku tabungan Program Indonesia Pintar (PIP) aspirasi kepada 90 siswa SMP Ma’arif Ansorul Hasaniyyah.

Hadir dalam kegiatan itu antara lain:

KH. Imam Hanafi (Pendiri Ponpes Daruttauhid Hasaniyyah)

Suci Rahayu (Kepala Kampung Rukti Basuki)

Ustadz Ismail Hasan (Roisul Ma’had Daruttauhid Al-Hasaniyyah)

Daud Rais Abdullah (Kepala Sekolah SMP Ma’arif Ansorul Hasaniyyah)

Perangkat kampung, wali siswa penerima PIP, serta sekitar 150 warga.


Dalam sesi dialog, warga menyampaikan aspirasi mengenai pembangunan jalan lingkungan di sekitar pondok pesantren serta mempertanyakan persoalan harga singkong yang masih menjadi keluhan utama petani.

Menanggapi hal tersebut, Munir menjelaskan bahwa Gubernur Lampung telah menerbitkan Instruksi Gubernur Nomor 2 Tahun 2025, yang menetapkan harga pembelian ubi kayu sebesar Rp1.350 per kilogram.

“Namun kenyataannya di lapangan banyak pabrik singkong yang tutup sehingga tidak menerima hasil panen petani. Persoalan ini sedang terus diurai dan dicarikan solusi oleh pemerintah provinsi dan DPRD, meskipun hasilnya belum sepenuhnya sesuai harapan masyarakat,” ujar Munir.

Kunjungan ke Pondok Pesantren Darussyafa’ah Kota Gajah

Pada titik kedua, Munir bertemu warga di Pondok Pesantren Darussyafa’ah Kota Gajah. Ia kembali menyerahkan PIP aspirasi secara simbolis, kali ini untuk 113 siswa SD Unggulan Darussyafa’ah.

Munir menyampaikan bahwa total PIP aspirasi yang dibawa khusus untuk Kampung Kota Gajah pada 2025 berjumlah 734 siswa, dan untuk seluruh Kecamatan Kota Gajah mencapai 2.551 siswa dari jenjang SD, SMP, SMA, hingga SMK.

Acara ini dihadiri:

Achmadi MS (Kepala Kampung Kota Gajah)

Imroatul Mustaqimah (Kepala Sekolah SD Unggulan Darussyafa’ah)

Sekretaris desa dan perangkat kampung

Wali siswa penerima PIP aspirasi serta sekitar 200 warga.


Kepala Kampung Achmadi MS mengucapkan apresiasi atas perhatian Munir kepada masyarakatnya.
“Terima kasih Mas Munir, warga saya sudah diperhatikan oleh anggota dewan dari PKB. Semoga manfaat ini terus berjalan. Semoga Mas Munir sehat selalu dan 2029 terpilih kembali,” ujarnya.

Warga juga mengusulkan pembangunan jalan lingkungan sepanjang 300 meter yang menuju area sekolah dan pondok pesantren. Selain itu, guru SD Unggulan Darussyafa’ah, Zainal Abidin, berharap bantuan sarana prasarana sekolah, termasuk kekurangan dua ruang kelas, ruang guru, perpustakaan, serta fasilitas MCK.

Munir: “PIP Harus Diusulkan Tiap Tahun”

Di hadapan masyarakat, Munir menegaskan bahwa pengajuan PIP memiliki dua jalur, yakni:

1. PIP Reguler — melalui Dinas Pendidikan


2. PIP Aspirasi — melalui anggota Komisi X DPR RI



“Setiap tahun harus diusulkan kembali. Meskipun sudah punya ATM dan buku tabungan, jika tidak diusulkan ulang, maka pencairan tidak akan masuk,” jelasnya.

Ia juga menerangkan bahwa keterbatasan kuota sering membuat siswa tidak menerima PIP setiap tahun, karena adanya azaz pemerataan dan prioritas baik dari Dinas Pendidikan maupun anggota Komisi X DPR RI.

Terkait usulan pembangunan jalan lingkungan, Munir menegaskan bahwa seluruh aspirasi masyarakat tetap akan ditampung.

“Prinsipnya, semua aspirasi Bapak Ibu saya terima. Walaupun bukan bidang komisi saya, hasil reses ini akan menjadi pokok pikiran yang akan saya sampaikan ke pihak-pihak terkait,” tutupnya.

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama