Bandar Lampung – Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknologi Hasil Pertanian (HMJ THP) Fakultas Pertanian Universitas Lampung(Unila) menggelar Seminar Nasional bertajuk “Hilirisasi Pertanian Digital” sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Ideas Exchange: Future Thought Competition 2025. Acara berlangsung di Aula Fakultas Pertanian Unila dan diikuti secara hybrid oleh mahasiswa, akademisi, dan praktisi pertanian dari berbagai daerah.
Mengusung tema “Optimalisasi dan Industrialisasi Hasil Pertanian di Era Digital sebagai Bentuk Hilirisasi untuk Mendukung Tercapainya Indonesia Emas 2045”, kegiatan ini bertujuan mendorong mahasiswa agar berinovasi dalam mengembangkan hilirisasi dan industrialisasi hasil pertanian berbasis teknologi digital.
Seminar menghadirkan empat narasumber inspiratif, yakni Ir. Vieke Sandranita, M.M. (Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman, dan Hortikultura Provinsi Lampung), Dr. Dewi Sartika, S.T.P., M.Si. (Dosen THP Fakultas Pertanian Unila), Dr. Ir. Sabirin, M.Si. (Perekayasa Ahli Madya BRIN), dan R. Yugian Leonardy, MBA. (CEO PT Inti Gravfarm Indonesia).
Dalam pemaparannya, Ir. Vieke Sandranita menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan petani dalam memperkuat hilirisasi serta meningkatkan daya saing produk pertanian lokal.
Sementara itu, Dr. Dewi Sartika menyoroti pentingnya hilirisasi riset agar hasil penelitian di bidang pertanian dapat dikomersialisasikan dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dr. Sabirin menambahkan, teknologi pengolahan pangan memiliki peran besar dalam meningkatkan nilai tambah dan efisiensi produksi hasil pertanian. Sedangkan R. Yugian Leonardy menekankan perlunya transformasi sektor pertanian menuju ekosistem digital yang terintegrasi, sekaligus mendorong generasi muda untuk menjadi technopreneur di bidang pertanian.
Melalui ajang Ideas Exchange: Future Thought Competition 2025, HMJ THP Unila berkomitmen untuk terus melahirkan gagasan inovatif dan solusi aplikatif dalam mendukung hilirisasi serta industrialisasi hasil pertanian menuju Indonesia Emas 2045.
