Parosil Mabsus Rombak 13 Pejabat Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama, Ada Apa?

Kalianda – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, TK Islam Terpadu (IT) Al Mumtaza di Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan,Rabu 23/7/2025) menjadi pusat perhatian lewat penyelenggaraan Pertemuan Pagi Ceria. Acara ini diwarnai dengan keceriaan anak-anak yang memadati Aula Sudirman sejak pagi hari, menyambut momen spesial dengan tawa dan semangat.

Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, turut serta dalam Senam Anak Indonesia Hebat. Dengan semangat yang tak kalah dari para peserta cilik, Bupati Egi membaur di tengah anak-anak, menciptakan suasana akrab dan penuh kehangatan.

“Anak-anak semua harus semangat belajarnya. Harus bahagia, harus senang belajarnya. Selamat Hari Anak Nasional," ujar Bupati Egi setelah senam bersama, disambut antusias oleh para siswa, guru, dan orang tua.

Tak sekadar ajang hiburan, kegiatan ini sarat akan nilai pendidikan karakter, kebersamaan, serta upaya memperkuat fondasi pendidikan anak usia dini. Dalam sambutannya, Bupati Egi menegaskan pentingnya peran semua pihak dalam mendidik anak-anak.

“Mendidik anak bukan hanya tugas sekolah. Justru porsi terbesarnya ada di rumah,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa usia dini merupakan masa emas (golden age), yakni periode krusial antara usia 0 hingga 5 tahun, di mana karakter dan potensi anak berkembang sangat pesat.

“Jika kita punya harapan besar untuk anak-anak kita, maka investasinya harus dimulai sejak usia ini. Didik, bimbing, dan berikan mereka lingkungan yang tepat sejak dini,” tambahnya.

Sebagai bentuk komitmen nyata terhadap pendidikan anak usia dini, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan berjanji akan terus memberikan perhatian dan dukungan optimal terhadap perkembangan PAUD di wilayah tersebut.

Acara Pertemuan Pagi Ceria di TK IT Al Mumtaza bukan sekadar kegiatan seremonial, tetapi momentum untuk menegaskan bahwa setiap anak berhak atas ruang tumbuh yang aman, menyenangkan, dan penuh kasih. Di sinilah, dengan senyum dan tawa anak-anak, cita-cita besar tentang masa depan bangsa mulai ditanamkan.