Peluncuran Modul Kompetensi Inti Fasilitator PB Inklusif dan Sosialisasi AMPD



Lampung
– Lembaga Non-Pemerintah Internasional, ASB South & South-East Asia, bekerja sama dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdiklat BNPB), menyelenggarakan kegiatan Peluncuran Modul Kompetensi Inti Fasilitator Penanggulangan Bencana (PB) Inklusif dan Sosialisasi AMPD di Hotel Golden Tulip Springhill, Lampung, Selasa (17/6/2025).

Acara ini dihadiri oleh Kepala Pusdiklat BNPB, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri khususnya Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Lampung, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Project Implementation Manager ASB dan PASTI II, organisasi penyandang disabilitas, mitra organisasi kemanusiaan, serta fasilitator Pengurangan Risiko Bencana (PRB) dari berbagai wilayah.

Dalam sambutannya, Johanes Juliasman, Project Manager ASB South and South-East Asia, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan serah terima modul lanjutan dari modul sebelumnya yang telah dikembangkan bersama Pusdiklat BNPB. Modul yang diserahkan kali ini adalah Modul Kompetensi Inti Pilihan Fasilitator PB Inklusif, yang mencakup tiga fokus utama:

1. Pengurangan Risiko Bencana (PRB)

2. Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat Bencana

3. Respons Kemanusiaan yang Inklusif

"Modul ini disusun bersama para praktisi dan fasilitator, termasuk dari kalangan penyandang disabilitas, dengan harapan dapat memperkuat kapasitas fasilitator penanggulangan bencana, baik dari kalangan disabilitas maupun non-disabilitas," ujar Johanes.

Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi program AMPD (Adaptasi, Mitigasi dan Penanggulangan Bencana) yang secara nasional telah bermitra dengan Kementerian Dalam Negeri. Penyerahan modul juga ditujukan kepada berbagai pemangku kepentingan di tingkat daerah, termasuk BPBD dan organisasi masyarakat sipil.

Peserta yang hadir mencakup berbagai organisasi penyandang disabilitas dari Lampung Selatan, seperti PPDI, HWDI, dan Gerkatin, serta lembaga sosial kemanusiaan yang aktif dalam PRB di Provinsi Lampung. Beberapa dari mereka juga merupakan bagian dari pengembangan modul tahap pertama.

Setelah peluncuran hari ini, pelatihan penggunaan modul akan berlangsung selama empat hari ke depan, yaitu pada 18–21 Juni 2025, bertempat di Bandar Lampung. Meski sebagian besar peserta berasal dari Lampung Selatan, pelatihan dipusatkan di Bandar Lampung memfasilitasi keterlibatan pihak dari tingkat nasional dan provinsi.

ASB (Arbeiter-Samariter-Bund), organisasi sosial asal Jerman yang beroperasi di Indonesia, berharap modul ini dapat memperkuat sumber daya lokal yang inklusif untuk menghadapi bencana, serta memperluas partisipasi penyandang disabilitas sebagai fasilitator dan aktor utama dalam pengurangan risiko bencana di wilayahnya.(Yl)

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama