GK, Lampung Barat - Warga di Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat mengeluhkan kelangkaan LPG 3 Kg yang sudah terjadi hampir dua pekan terakhir ini. Stok pasokan LPG bersubsidi di Kecamatan itu habis hingga warga untuk mendapatkannya harus membeli di Kecamatan Balik Bukit.
Sudah tidak asing bagi masyarakat jika LPG melon ini kerap mengalami kelangkaan disaat bulan krusial, seperti menjelang Natal dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Hal ini seolah tidak wajar karena di setiap moment-moment tersebut pemerintah dan forkopimda senantiasa melakukan sidak dan memantau untuk masyarakat tidak mengalami kelangkaan akan kebutuhan LPG bersubsidi dan agar harga tetap terjaga tidak melebihi HET.
Namun fakta di lapangan, masyarakat mengalami kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan LPG melon itu. Sebagaimana di keluhkan oleh Muri, warga Pekon Bumi Jaya Kecamatan Sukau bahwa dirinya harus menempuh jarak berkilo-kilo meter hanya untuk mendapatkan sebuah tabung gas bersubsidi.
"Di Kecamatan kita ini gak ada stok tabung gas apa ya, saya sudah keliling pada kosong. Akhirnya saya dapat tabung gas di Pantau Liwa sana," ucapnya mengeluh. Sabtu (22/3/2025).
Muri menduga ada sebuah permainan sehingga saat ini LPG melon itu sulit didapat di Kecamatan Sukau, dan dirinya meminta kepada Dinas Koperindag untuk segera turun tangan mengingat sebentar lagi lebaran akan tiba.
"Kacau kalau terjadi seperti ini terus, saya berharap Koperindag Lampung Barat segera bertindak mengingat kita sebentar lagi mau lebaran,'' kata Muri.
Hal itu juga menjadi keluhan warga lainnya yang menyebut bahwa untuk mendapatkan 1 tabung gas LPG subsidi, mereka harus mengeluarkan kocek dengan harga Rp.25.000,00 hingga Rp.30.000,00
"Sudah langka, mahal juga. Jika ke pangkalan langsung harganya 25.000 rupiah tapi jika di warung ada yang 27.000 dan ada juga yang harga 30.000, rupiah" terang warga Buay Nyerupa.
Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan (Koperindag) Lampung Barat, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Heriyanto saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, menyebut bahwa saat ini LPG 3 Kg tidak mengalami kelangkaan melainkan kebutuhan masyarakat meningkat menjelang lebaran Idul Fitri.
"Sebenarnya gas LPG 3kg tdk mengalami kelangkaan, tp kebutuhan masyarakat meningkat kerena menghadapi lebaran idul Fitri ini, dan pangkalan LPG 3kg sekarang membatasi untuk warung pengecer hanya 5 tabung LPG 3kg untuk menghindari penjualan gas LPG 3kg d atas hrg HET yg telah d tetap pemerintah sesuai perbup no : B/80/KPTS/07/2022 untuk wilayah kec sukau HET Rp 20.000/tabung LPG 3kg," kata Kabid Perdagangan Diskoperindag Lampung Barat.
Kabid Perdagangan Diskoperindag Lambar mengingatkan kepada agen LPG agar tidak menjual tabung gas LPG subsidi dengan melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi), jika kedapatan terbukti melanggar menjual diatas HET maka akan diberi sanksi tegas.
"Jika di agen bs d pastikan TDK lebih dr hrg sesuai HET tp kl d tingkat pengecer mungkin ad yg hrg nya sampai 25/ pertabung untuk sanksinya tingkat pengecer tdk d perkenan kan d berikan berjual oleh pihak agen/distributor, Kalo agen ada buktinya dan bs d pertanggung jawabkan menjual melebihi HET bisa hari itu jg tdk d kasih kuotanya dan bisa di cabut ijin usaha hari itu juga," tegasnya.
Heriyanto juga mengutip pernyataan Kepala Bagian (Kabag) Sumber Daya Alam (SDA) Setdakab Lampung Barat, Bernaria, S.Sos, M.M mengungkapkan kuota LPG subsidi untuk tahun ini mencapai 6.978 metrik ton (MT), atau bertambah sebanyak 283 MT dibandingkan dengan alokasi tahun 2024 yang hanya sebesar 6.695 MT
"Untuk tabung gas LPG 3kg di Lampung Barat pada tahun 2025 ini sendiri mengalami penambahan dibandingkan 2024," tandasnya. (Surya)