Sekjen BEM PTAI Se-Indonesia Apresiasi Program Nusantara Cooling System Polri


GK, JAKARTA
- Sekjen BEM PTAI Se-Indonesia Yayan Efendi Septiadi mengapresiasi program Nusantara Cooling System yang dibuat Mabes Polri. Yayan menilai program tersebut mampu menciptakan Pemilu yang aman dan damai.
"Saat ini dalam Pemilu 2024, kita melihat ada strategi Nusantara cooling system yang dibuat oleh Mabes Polri, yang mampu menciptakan jalannya Pemilu yang aman, damai, dan sejuk," kata Yayan dalam keterangannya.

Yayan menyebut banyak kalangan dari tokoh agama, ormas, aktivis kampus yang mengapresiasi Polri atas capaian 70,8 persen kepercayaan publik. Menurut Yayan, hal itu karena sosok Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dinilai humanis.

"Tentunya karena figur Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi, yang tegas tapi humanis dalam memimpin Polri di tengah-tengah masyarakat yang plural ini. Mereka mengapresiasi Kapolri beserta segenap jajaran dalam meningkatkan kinerja institusi Polri untuk melaksanakan tugasnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dibuktikan dengan kepercayaan dari masyarakat yang terus meningkat saat ini," katanya.

BEM PTAI Se-Indonesia juga mengapresiasi Polri yang membentuk Tim Nusantara Cooling System (NCS). Hal itu menunjukkan upaya Polri untuk mengawal Pemilu yang aman, damai, kondusif, dan bermartabat.

"Adanya Polri dengan mengajak bersama segenap elemen tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat harus mendapat apresiasi," kata Yayan.

Yayan mendukung langkah Polri dan terus mendorong anggota Polri di seluruh daerah untuk terus mempererat koordinasi menciptakan situasi kamtibmas pra dan pasca pemilu yang tetap kondusif, aman, dan damai.

"Tim National Cooling System kita lihat sudah melakukan silaturahim kepada tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat yang dibangun Polri selama ini. kita nilai sudah berjalan bagus dan seiring menjelang Pemilu ini. Sangat bagus diintensifkan ke berbagai daerah yang berpotensi gampang tersulut dengan dinamika politik baik di media sosial maupun di tengah warga," katanya.

Lebih lanjut, Yayan mengapresiasi Kepala Operasi Nusantara Cooling System (Kaops) Irjen Pol Asep Edi Suheri dalam mengawal Pemilu yang aman dan damai pada 14 Februari 2024.

Dalam pelaksanaan NCS, Irjen Asep Edi Suheri telah bertemu dengan sejumlah tokoh lintas agama seperti Ustaz Adi Hidayat (UAH), Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) dan Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Gomar Gultom.

Diketahui Kapolri telah mengusung sejumlah strategi mengamankan Pemilu 2024, yaitu dengan menggelar Operasi Mantap Brata hingga Operasi Nusantara Cooling System (NCS). Polri juga memiliki MoU dengan KPU dan Bawaslu sebagai landasan hukum sinergisitas pelaksanaan tugas di lapangan.

Polri juga menggelar FGD/Dialog Publik, membuat Pakta Integritas, Coffee Morning, doa bersama dan deklarasi Pemilu Damai. Selain itu Polri juga telah membangun rumah kebangsaan di 34 Polda sebagai sarana cooling system maupun wadah kolaborasi berbagai elemen masyarakat, seperti pemuda, mahasiswa, organisasi masyarakat, dan organisasi keagamaan. Hal itu dilakukan untuk mencegah masalah polarisasi dan benturan sosial akibat pilihan politik yang berbeda.

"Kita berikan apresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan dan kesuksesan Nusantara Cooling System. Jenderal Listyo Sigit tidak salah dalam memilih Irjen Asep Edi Suheri sebagai Kepala Operasi NSC, tokoh yang menguasai segudang pengalaman, teruji dan terbukti yaitu keberhasilan dari tidak adanya gejolak yang terjadi di masyarakat selama tahapan pesta demokrasi berlangsung," katanya.

"Semua anak bangsa bersyukur Polri telah berupaya maksimal untuk memelihara ketenteraman dan ketegangan di tengah masyarakat melalui Operasi NCS yang dipimpin oleh Wakabareskrim Mabes Polri," katanya,[Feby/Rilis]

Posting Komentar

0 Komentar