Proyek PT. BLP Dikeluhkan Warga, Batu dan Kerikil Berserakan di Jalanan Menurun Lumbok Seminung



GK, Lampung Barat - Jalanan yang telah genap 3 bulan rampung dikerjakan di ruas jalan Pagardewa-Lumbok Seminung, proyek milik Dinas PUPR Lampung Barat yang dilaksanakan oleh PT Bumi Lampung Persada (BLP) dengan menelan anggaran sebesar Rp.19 Milyar bersumber dari APBD itu membahayakan pemakai jalan.

Pekerjaan dengan anggaran yang cukup besar itu hasilnya tidak setakjub dengan besarnya dana yang dikucurkan. Warga sekitar justru banyak mengeluhkan atas bahaya yang mengancam keselamatan pengguna jalan tersebut.

Keluhan dan kekhawatiran warga sangat beralasan, mengingat jalanan tersebut merupakan turunan/tanjakan yang sangat panjang dengan rabat beton setiap kali sehabis turun hujan, separuh lebarnya jalanan dipenuhi dengan bebatuan dan kerikil yang terseret air ke ruas jalan.


Pemandangan ini sangat membahayakan, terutama bagi kendaraan yang berasal dari arah Pekon Pagar Dewa menuju ke Lumbok Seminung yang tentu saja dalam posisi menurun. Khawatir terpeleset dan jatuh oleh bebatuan di tengan jalan.

Midi selaku pemakai jalan menyampaikan hal tersebut ketika diwawancarai oleh wartawan media ini di lokasi jalan, sesaat setelah ia melalui jalanan yang dipenuhi oleh batu dan kerikil itu.

"Jalanannya memang sudah dirabat beton, tapi ngeri juga karena banyak batu dan kerikil yang hampir memenuhi jalanan," kata Midi yang menggunakan sepeda bermotor matic. Rabu (28/2/2024).


Midi menilai bahwa saat pekerjaan itu berlangsung, para pekerja tidak memperhatikan bahaya yang dapat ditimbulkan akibat jalan air yang tidak diprioriraskan dengan baik.

"Air yang berasal dari perkebunan sisi jalan ini tumpahnya masuk ke jalanan sehingga membawa sampah dan batu. Itu karena pembatas jalannya tidak maksimal dan jalan airnya tidak ada jadi wajar jalanan menjadi kotor," ujar Midi.

Warga yang tidak lain merupakan pemakai jalan meminta kepada Pemerintah Daerah terkait terutama Dinas PUPR Lampung Barat untuk meninjau dan mencarikan solusi sehingga tidak lagi didapati jalanan yang dipenuhi dengan batu dan kerikil yang terbawa oleh seretan air.

"Untuk mencegah terjadinya korban kecelakaan pihak Dinas PUPR Lampung Barat yang mempunyai pekerjaan ini harus turun dan melihat langsung bagaimana buruknya hasil dari proyek yang menghabiskan anggaran cukup besar ini," harap warga sekitar lokasi. (Red)

Posting Komentar

0 Komentar