Cerita Peserta Khitanan Massal Polda Lampung, "Berani karena Sering Diolok Belum Sunat"



GK, Lampung - Beragam tingkah peserta anak-anak menjadi momen unik dalam acara khitanan massal Polda Lampung.

Perasaan anak-anak ini campur aduk, mulai dari deg-degan mendengar tangisan peserta lain hingga merajuk tidak mau dikhitan.

Seperti dialami oleh Finandra (12), yang mengaku tidak takut dikhitan. Anak lelaki bertubuh bongsor ini bahkan terlihat santai sambil memainkan ponselnya saat menunggu giliran.

Di depannya, di bawah tenda sayap kiri gedung GSG Polda Lampung sedang berlangsung proses khitanan anak-anak lain, Jumat (22/12/2023) pagi.

"Nggak takut, Oom, berani," kata Fiandra.

Namun, begitu jerit tangis terdengar dari dalam tenda, raut wajah Finandra sedikit pias. Keringat mulai membasahi dahinya.

"Deg-deg-an ya?" tanya seorang polisi muda saat melihat perubahan raut wajah pelajar kelas 6 SD ini.

Finandra tidak menjawab, hanya mengangguk kecil sambil tersenyum malu.

"Emang sakit ya, Oom? Kok pada nangis?" kata dia.

Meski sempat takut, begitu nomor antriannya dipanggil Fiandra langsung masuk ke tenda tanpa ragu ditemani kerabatnya.

Sementara itu, Abriel Valdy Zuhur (11) peserta asal Bandar Lampung mengaku berani disunat karena selalu diolok-olok oleh teman sepermainannya.

"Yang belum sunat cuma aku, Oom," kata dia.

Sang ibunda, Elvayenti mengatakan, putranya sendiri yang minta dikhitan saat libur sekolah ini.

"Sudah nanya terus, Bu kapan aku sunat, kata dia. Dia malu soalnya teman-temannya sudah disunat semua," kata Elvayanti.

Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika mengatakan khitanan massal ini bagian dari gelaran Bakti Sosial dan Bakti Kesehatan tahun 2023 Polda Lampung.

Selain khitanan massal, kegiatan lain yakni pengobatan umum dan gigi, donor darah, serta pelepasan Dokkes Peduli Stunting.

"Polda Lampung sebagai bagian dari Polri akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk bisa memberikan perhatian terbaik kami kepada masyarakat," kata Hemy. (Red/rls)

Posting Komentar

0 Komentar