Ike Edwin Hadiri Diskusi Publik Tentang Hasil dan Dampak Pembersihan Sampah Yang Ada Di Pesisir Balam


GK, BANDAR LAMPUNG - Calon Anggota Legislatif (Caleg) DPR RI dari Partai Demokrat Dr H Ike Edwin S.H., M.H., M.M., menjadi salah satu Narasumber dalam diskusi yang di adakan oleh "Kelas Politik" di The Palm Cafe jl Sultan H no 78 Sepang Jaya, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, Rabu (19/7/2023).

Adapun tema dari diskusi tersebut adalah "Setelah 3700 Orang Bersihkan Sampah, Lalu Bagaimana?." Dengan tujuan membahas hasil dan dampak dari kegiatan pembersihan sampah di pesisir kota oleh 3700 orang, dan membahas langkah-langkah konkrit yang dapat diambil untuk menjaga kebersihan lingkungan di pesisir kota, serta merumuskan rekomendasi kepada pemangku kepentingan terkait untuk tindakan lebih lanjut.

Selain Dang Ike sapaan akrab mantan Kapolda Lampung itu, sebagai narasumber lainnya adalah, Anggota DPRD Provinsi Lampung Joko Santoso, Lesty Putri Utami,  anggota DPRD kota Bandarlampung  Ilham Alawi, Direktur WALHI Lampung Irfan Tri Musri, Influecer Lampung Ikram Afro, Akademisi UBL Okta Ainita, dengan dimoderatori oleh Dina Puspa selaku Founder kelas politik.

Dalam paparannya Dang Ike mengatakan, untuk masalah sampah di kota Bandar Lampung  jangan saling menyalahkan, apalagi menyalahkan masyarakat.

"Untuk mengatasi masalah sampah di kota Bandar Lampung ini, kita jangan saling menyalahkan bahkan saling lempar tanggung jawab, apalagi menyalahkan masyarakat," ujar Dang Ike.

Yang terpenting bagi pemerintah baik Pemkot maupun Pemprov tunjukkan kinerja yang baik terutama dalam mengatasi masalah sampah.

"Yang terpenting bagi pemerintah adalah, tunjukkan kinerja yang baik terutama dalam mengatasi sampah terutama di daerah pesisir kota Bandarlampung ini," katanya.

Selain itu menurut Dang Ike pemimpin juga harus turun ke lapangan untuk memberikan edukasi, contoh kepada masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan.

"Terutama para pemimpin, stakeholder yang ada bila perlu terjun langsung ke lapangan untuk memberikan edukasi atau contoh kepada masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan," ucap Dang Ike.

Juga menurut Dang Ike, perencanaan, program dan regulasi serta anggaran juga harus benar-benar dibuat secara matang dan sistematis.

"Pemerintah bersama DPRD serta pegiat-pegiat dan aktivis pencinta lingkungan serta orang-orang yang mempunyai kepedulian terhadap lingkungan untuk dapat duduk bareng  dalam membuat program perencanaan yang matang dan sistematis, serta mengatur anggaran sedemikian rupa agar kebersihan lingkungan bisa terwujud," tandasnya.

Bila perlu kata Dang Ike, pemerintah agar mencari investor yang mau dan mampu untuk melakukan pengelolaan sampah agar menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat kembali bagi masyarakat.

"Untuk mengatasi tumpukan sampah yang semakin hari semakin bertambah, bila perlu pemerintah mencari investor yang mau dan mampu untuk melakukan daur ulang atau mengelola sampah itu menjadi hal yang berguna dan bermanfaat kembali bagi masyarakat." Pungkasnya.

Ditempat yang sama Almuheri Faksi, seorang aktivis lingkungan mengatakan bahwa pola pengelolaan sampah berbasis teknologi harus dituntaskan.

"Pengelolaan sampah berbasis teknologi harus dituntaskan, karena semua yang dilakukan selama ini lebih kepada memindahkan tumpukan sampah ke TPA," katanya. 

Dari hasil diskusi serta masukan dari para narasumber dan peserta diskusi, nantinya akan dirumuskan rekomendasi kepada pemangku kepentingan terkait tindak lanjut dalam menangani masalah lingkungan terutama sampah. [Feby]

Posting Komentar

0 Komentar