Rusia Ancam Negara yang Tawarkan Diri Jadi Pangkalan Udara Ukraina

Rusia mengancam negara manapun yang menawarkan pangkalan udaranya untuk angkatan udara Ukraina yang menyerang target Rusia akan dianggap telah memasuki konflik.


GARIS KOMANDO - Rusia mengancam negara manapun yang menawarkan pangkalan udaranya untuk angkatan udara Ukraina yang menyerang target Rusia akan dianggap telah memasuki konflik, seperti dilaporkan kantor berita Rusia, TASS pada Minggu.

"Menggunakan lapangan terbang negara-negara tetangga menjadi pangkalan pesawat militer Ukraina dan penggunaannya selanjutnya untuk melawan angkatan bersenjata Rusia dapat dianggap sebagai keterlibatan negara-negara ini dalam konflik bersenjata,” jelas juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, dikutip dari Al Arabiya, Senin (7/3).

Sejauh ini, AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi skala luas pada Rusia untuk menekannya agar menghentikan serangannya di Ukraina, tapi menghindari tindakan apapun yang bisa dianggap Moskow telah memasuki konfrontasi langsung.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy telah berulang kali meminta NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di Ukraina untuk melindungi wilayah udara negara itu dari serangan udara Rusia, tapi aliansi itu menolak karena khawatir bisa terseret ke konflik langsung dengan Rusia.

Konashenkov menambahkan, pasukan Moskow menghancurkan "hampir semua penerbangan siap tempur dari rezim Kiev."

Komisioner Tinggi PBB untuk HAM (OHCHR) menyampaikan pada Minggu, lebih dari 360 warga sipil tewas di Ukraina sejak invasi Rusia yang dimulai pada 24 Februari lalu, di samping 759 korban luka dari warga sipil. OHCHR memperkirakan angka riilnya lebih tinggi.

Foto-foto kehancuran karena gempuran pasukan Rusia di kota-kota Ukraina telah memicu kecaman internasional, dan Mahkamah Pidana Internasional telah meluncurkan penyelidikan terkait kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan Moskow di Ukraina.

Posting Komentar

0 Komentar