Akibat Angin Kencang, Pohon Tumbang Menimpa Sekolah dan Rumah Warga di Sukau



GK, Liwa - Akibat angin kencang yang terjadi pada hari Minggu (20/3/2022), telah menumbangkan pohon yang menimpa rumah warga dan fasilitas umum yakni SD Negeri 1 Jaga Raga, Kecamatan Sukau.

Pohon tumbang yang terjadi di Desa Jaga Raga Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat mengakibatkan kerusakan pada sebuah rumah warga milik Aris dan sebuah Sekolah Dasar Negeri di Desa tersebut.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tumbangnya sebuah pohon di SDN 1 Jaga Raga, Kecamatan Sukau namun bangunan sekolah mengalami sedikit kerusakan.

Hal itu disampaikan oleh Irwan, Kepala Sekolah SD Negeri 1 Jaga Raga melalui sambungan teleponnya kepada Garis Komando.

"Pohon beringin yang berada di pekarangan sekolah, tumbang karena angin kencang yang terjadi kemarin. Beruntung saat hari libur sehingga murid maupun guru tidak berada di Sekolah, jadi tidak ada korban jiwa," ujar Irwan melalui sambungan selulernya, Senin (21/3/2022).

Irwan juga menambahkan," Adapun kerusakan gedung sekolah bagian atapnya sedikit turun karena rangka bajanya tertimpa pohon besar," katanya.

Selain tumbangnya pohon beringin yang menimpa sebuah sekolah dasar, angin yang bertiup kencang pada hari Minggu kemarin juga menumbangkan pohon kelapa yang menimpa sebuah rumah warga setempat.

Peratin Desa Jaga Raga, Nopi Anto saat dikonfirmasi Garis Komando melalui pesan singkat WhatsAppnya membenarkan atas peristiwa yang terjadi.
"Benar, saat angin kencang kemarin ada pohon kelapa yang tumbang, menimpa sebuah rumah dibagian dapurnya. Rumah itu milik Aris," kata Nopi melalui pesan singkat WhatsApp.

Nopi juga mengatakan atas peritiwa tersebut tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir sebesar Rp. 8 juta.

"Warga juga sudah bergotong-royong membantu membersihkan batang pohon yang menimpa dapur rumah Aris, tidak ada korban jiwa namun kerugian yang dialami oleh Aris berkisar kurang lebih 8 juta rupiah," terang Nopi.

Peratin Jaga Raga juga berpesan pada warganya untuk selalu berhati-hati dan waspada saat sedang menghadapi cuaca ekstrim seperti sekarang.

"Kita sedang dihadapkan dengan cuaca yang ekstrim, maka dari itu kita harus tetap waspada dan melihat potensi kemungkinan terjadinya bahaya yang akan menimpa, dan juga kita harus selalu menjaga rasa gotong-royong serta rasa empati satu sama lain, meskipun yang telah terjadi merupakan sebuah musibah," tandas Nopi. (Sur)

Posting Komentar

0 Komentar