Kota Metro – Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Komitmen tersebut ditegaskan dalam kegiatan High Level Meeting (HLM) TPID Kota Metro yang digelar di Operation Room (OR) Sekretariat Daerah Kota Metro, Selasa (16/12).
Walikota Metro, Hi. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I, dalam sambutannya menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor sebagai kunci keberhasilan pengendalian inflasi. Ia mengajak seluruh peserta HLM yang terdiri dari FORKOPIMDA, instansi vertikal, OPD, serta para pemangku kepentingan untuk terus memperkuat sinergi dan meningkatkan kepekaan terhadap dinamika kondisi di lapangan.
“Koordinasi lintas sektor menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi. Saya mengajak seluruh peserta HLM untuk memperkuat sinergi dan meningkatkan kepekaan terhadap perubahan kondisi di lapangan,” ujar Bambang.
Lebih lanjut, Walikota Metro menegaskan arah kebijakan Pemerintah Kota Metro dalam menjaga stabilitas harga dilakukan melalui pemantauan ketat dan respon cepat. Langkah-langkah yang perlu segera dilakukan antara lain pemantauan harga komoditas strategis secara harian, memastikan kelancaran distribusi di tengah potensi cuaca ekstrem, serta kesiapan sarana dan prasarana sebagai upaya antisipasi bencana alam.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Achmad P. Subarkah, menyampaikan bahwa inflasi Kota Metro pada November 2025 tercatat sebesar 1,88 persen (year on year), masih terjaga dalam rentang sasaran inflasi nasional. Ia berharap kondisi inflasi tersebut dapat terus terjaga hingga akhir tahun 2025.
“Memasuki momentum HBKN Nataru, secara historis terdapat beberapa komoditas pangan yang kerap menjadi penyumbang inflasi, di antaranya cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, dan beras,” jelasnya. Ia juga mengingatkan adanya sejumlah risiko inflasi yang perlu diantisipasi, seperti potensi cuaca ekstrem, kelangkaan BBM, serta kenaikan harga emas global.
Kepala Bagian Perekonomian Setda Kota Metro, Yulia Chandra Sari, dalam laporannya menyampaikan bahwa berdasarkan prognosa, stok komoditas pangan di Kota Metro mayoritas berada dalam kondisi surplus. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan pangan strategis relatif aman. Namun demikian, komoditas cabai merah dan cabai rawit masih mengalami defisit sehingga membutuhkan tambahan pasokan dari luar daerah.
Untuk mengatasi hal tersebut, Pemerintah Kota Metro telah melakukan mitigasi melalui Kerja Sama Antar Daerah (KAD) dengan Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Lampung Timur guna memenuhi kebutuhan cabai merah dan cabai rawit.
Dari sisi keamanan dan kelancaran distribusi, Polres Kota Metro dan Dinas Perhubungan Kota Metro menyatakan kesiapan mendukung pengamanan serta kelancaran moda transportasi selama periode HBKN Nataru. Selain itu, Hiswana Migas juga menyampaikan bahwa Pertamina telah menambah pasokan BBM ke SPBU. Stok BBM non-subsidi pun dipastikan tetap tersedia sebagai langkah antisipasi apabila terjadi kekosongan BBM subsidi.
Sebagai hasil dari pelaksanaan HLM TPID, Walikota Metro kembali menegaskan agar seluruh pihak terus bersinergi dan berkomitmen menjaga stabilitas harga serta pasokan komoditas strategis di Kota Metro, sehingga kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
