Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Pendidikan resmi meluncurkan program Tim Grebek Ijazah sebagai upaya menyelesaikan permasalahan ribuan ijazah yang masih tertahan di sejumlah SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta. Langkah ini ditargetkan rampung sebelum 28 Mei 2025, bertepatan dengan berakhirnya 100 hari kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung, Rabu(14/5/2025).
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Thomas Amirico, S.STP, M.H., menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 7.000 ijazah yang belum diambil oleh alumni, terdiri dari 5.000 ijazah di SMA dan 2.000 di SMK. Untuk mengatasi hal ini, pihaknya telah menginstruksikan seluruh satuan pendidikan membentuk Tim Grebek Ijazah yang akan mendistribusikan ijazah langsung ke rumah-rumah para alumni.
“Tim ini sudah dibentuk sejak minggu lalu dan langsung turun ke lapangan. Tujuannya agar tidak ada lagi alumni yang kesulitan mendapatkan ijazahnya,” ujar Thomas.
Ia menegaskan bahwa untuk sekolah negeri, pengambilan ijazah sepenuhnya gratis, termasuk bagi lulusan tahun 2022 ke bawah. Sementara itu, untuk sekolah swasta, Dinas Pendidikan telah mengeluarkan surat edaran yang meminta agar ijazah diberikan secara cuma-cuma kepada alumni angkatan 2022 kebawah. Bagi alumni tahun 2023 dan seterusnya, diminta agar sekolah memberikan keringanan pembayaran.
“Sekolah negeri memang tidak memungut biaya. Sedangkan untuk swasta, kami mendorong adanya kebijakan khusus karena kami memahami biaya operasional mereka ditopang oleh yayasan,” tambahnya.
Untuk menjangkau alumni yang telah berpindah domisili, Pemprov Lampung juga menggandeng Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) guna melacak keberadaan para alumni, sehingga ijazah tetap dapat disalurkan secara tepat sasaran.
Di luar program tersebut, Dinas Pendidikan Lampung juga terus menjalankan berbagai program afirmasi, salah satunya adalah Program Cangkok Pendidikan. Melalui program ini, siswa-siswi berprestasi dari daerah terpencil akan dititipkan selama satu tahun penuh di SMA/SMK unggulan di Bandar Lampung, dengan seluruh biaya ditanggung oleh pemerintah. Setelah itu, mereka akan kembali ke sekolah asal untuk mengikuti ujian kelulusan.
“Melalui program ini, kami ingin anak-anak dari pelosok menjadi inspirasi di daerahnya dan termotivasi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” ungkap Thomas.
Program afirmatif lainnya seperti Beasiswa Siswa Miskin (BSM) dan jalur afirmasi juga tetap dilanjutkan guna mendukung pemerataan akses pendidikan di seluruh wilayah Provinsi Lampung.
Dengan berbagai inisiatif ini, Pemerintah Provinsi Lampung menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan pendidikan, serta memastikan tidak ada satu pun siswa yang tertinggal dalam mendapatkan hak pendidikannya.(Yuli)