LAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan seleksi wawancara program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah bagi mahasiswa yang lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) di Aula Fakultas Pertanian (FP) selama empat hari, mulai 14 hingga 17 April 2025.
PIP yang direalisasikan dalam bentuk KIP Kuliah merupakan program bantuan dari pemerintah mencakup bantuan uang tunai, perluasan akses pendidikan, serta kesempatan belajar kepada peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu secara finansial.
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh pelajar untuk mendapatkan program bantuan KIP Kuliah, yaitu dengan melakukan pendaftaran di laman KIP Kuliah. Selanjutnya pengumpulan berkas dan proses verifikasi, serta seleksi wawancara, diakhiri dengan pengumuman penerima.
Proses wawancara merupakan salah satu rangkaian penting dalam seleksi penerimaan KIP Kuliah dan wajib diikuti seluruh pelajar yang namanya tertera di daftar pengumuman, sebagai upaya dalam memastikan ketepatan sasaran penerima. Oleh karena itu, pelaksanaan seleksi wawancara dilakukan selama empat hari berturut-turut dan pada prosesnya dibagi menjadi dua sesi.
Unila melakukan wawancara berdasarkan lokasi tempat tinggal. Pelajar yang berdomisili di Provinsi Lampung diwajibkan untuk mengikuti seleksi wawancara secara offline, pada 14 s.d 17 April 2025 di Gedung Aula Pertanian Unila, sedangkan pelajar yang berdomisili di luar Provinsi Lampung akan melakukan wawancara secara online, pada 17 April 2025 melalui video call by WhatsApp.
Sebagai informasi, kuota penerimaan KIP Kuliah jalur SNBP di Unila berjumlah 607 orang dari total mahasiswa yang lolos seleksi wawancara sebanyak 1.191 mahasiswa.
Hero Satrian Arief, S.E., M.H., selaku Kepala Biro Akademik dan Kemahasiswaan berharap para mahasiswa yang akan menerima bantuan KIP Kuliah bisa memanfaatkan bantuan yang ada dengan maksimal.
“Mereka memang orang-orang pintar, orang-orang yang terpilih dan tidak sembarangan yang bisa diterima melalui jalur KIP ini. Saya berharap mereka bisa fokus dengan perkuliahan, dengan prestasi yang memang memuaskan,” ujarnya.
Wahyu Hidayat, mahasiswa Program Studi Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) berbagi pengalaman terkait proses seleksi penerimaan KIP Kuliah Unila.
“Dari saya sendiri, perasaan saya alhamdulillah senang karena bisa menjadi mahasiswa Unila. Ketika wawancara ini saya membawa berkas-berkas sesuai dengan yang diarahkan karena itu yang paling penting. Saya berharap dapat lolos KIP supaya bisa meringankan beban orang tua,” jelasnya.
KIP Kuliah diharapkan dapat meningkatkan perluasan akses dan kesempatan belajar di perguruan tinggi bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi sehingga seluruh lapisan masyarakat Indonesia dapat merasakan pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa di masa depan.