Bupati Dendi Bersama Riana Sari Arinal Bagikan Sembako di Teluk Pandan


GK, Lampung - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyebut, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dimana Kabupaten Pesawaran juga menjadi salah satu Kabupaten prioritas lokus stunting sejak tahun 2020.

Hal itu disampaikam Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona didampingi Ketua TP.PKK Pesawaran Nanda Indira Dendi, saat mendampingi Ketua TP.PKK Provinsi Lampung, Riana Sari Arinal dalam pemberiaan bantuan kepada masyarakat dalam rangka Bhakti Sosial Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting.

Rangkaian kegiatan Baksos tersebut dalam rangka Peringatan HUT Provinsi Lampung ke.59, yanh dipusatkan di Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Selasa (11/4/2023).

Adapun bantuan yang diberikan berupa paket sembako sebanyak 200 paket serta peralatan dapur sehat, yakni berupa kompor gas, regulator, dan tabung gas.

Dan dalam kegiatan tersebut juga diisi dengan pemeriksaan kesehatan, pelayanan kependudukan, Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat), pameran produk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), dan penukaran uang pemeriksaan kesehatan.

“Terima kasih kepada Provinsi Lampung yang telah memberikan perhatian kepada Kabupaten Pesawaran melalui kegiatan bakti sosial Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting di Teluk pandan ini. Persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional, dimana Kabupaten Pesawaran juga menjadi salah satu Kabupaten prioritas lokus stunting sejak tahun 2020,” ujar Bupati.

Bupati juga mengatakan, bahwa dalam strategi nasional penanggulangan stunting telah ditetapkan 5 pilar pencegahan. Antara lain Komitmen dan visi kepemimpinan, Kampanye nasional dan Komunikasi perubahan prilaku, Konvergensi, Koordinasi dan Konsolidasi program Pusat, daerah dan Desa, lalu Ketahanan pangan dan Gizi, dan terakhir pemantauan serta evaluasi.

“Sesuai Peraturan Presiden tentang percepatan Penurunan Stunting diperlukan intervensi dari multisektor untuk pencapaian target nasional 14 persen di tahun 2024. Maka dari itu hari ini di adakan kolaborasi dalam upaya percepatan penurunan stunting, dengan melibatkan multisektor dari pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Ikatan Alumni Universitas Diponegoro sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Provinsi Lampung,” terangnya.

Dia juga mengharapkan, para Kepala UPT Puskesmas untuk dapat menghimbau Bidan Desa dan petugas gizi puskesmas agar bersama-sama dengan kader di masing-masing desa untuk melakukan penelusuran, penemuan bayi dan balita yang berpotensi stunting.

Yaitu Balita yang 2 bulan berturut-turut berat badan tidak naik, balita dengan gizi kurang dan gizi buruk, balita penderita TBC kronis, Balita dengan gangguan metabolisme.

“Selain itu juga saya juga mengimbau kepada para camat, agar memfasilitasi dan mengkoordinir desa di wilayah kerjanya untuk memastikan kegiatan penurunan dan pencegahan stunting di tingkat Desa teralokasi melalui Dana Desa melalui 5 paket layanan pokok. Yaitu Layanan kesehatan ibu dan anak, Konseling gizi terpadu, Perlindungan sosial, sanitasi dan air bersih serta layanan pendidikan anak usia dini. Dengan hal ini, semoga Kabupaten Pesawaran dapat menurunkan angka stunting secara maksimal dengan pendekatan edukatif, tegas, komprehensif, sistemik dan konsisten,” pungkasnya.

Sementara itu, Riana Sari Arinal mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa menurunkan stunting merupakan tanggung jawab bersama, tidak cukup hanya pada sektor kesehatan, namun perlu keterlibatan lintas sektor dan masyarakat secara konvergen.

Dia menambahkan, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan percepatan penurunan stunting sebagai program prioritas Rencana Pembangunan Daerah dan serius mengupayakan penurunan stunting ditahun 2024 sebesar 14%, dimana saat ini berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 Prevalensi Stunting Provinsi Lampung mencapai 15,2%.

Riana juga mengungkapkan, Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung bersama dengan OPD terkait membuat program Desa Model Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) serta Konvergensi Penanganan dan Pencegahan Stunting di 15 Kabupaten/Kota yang diberi nama DESA SIGER (bebas Stunting, peduli anak, dan ramah perempuan).

“Dengan Desa model ini, diharapkan akan menjadi contoh ideal kelembagaan atau kegiatan yang seyogyanya ada di dalam suatu desa sebagai satuan unit pemerintah terkecil. Pada tahun 2022 Desa SIGER Kabupaten Pesawaran di Desa Cipadang dan Tahun 2023 ini di Desa Harapan Jaya,” tuturnya.

Tak lupa, Riana Sari memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bupati Pesawaran beserta seluruh jajaran dan seluruh masyarakat jabupaten setempat. Dan melalui kegiatan ini dapat menjadi penguatan dan penyemangat Kabupaten Pesawaran untuk menurunkan Angka Prevalensi Stunting bahkan menjadi Kabupaten Bebas Stunting.

Diketahui, turut hadir dalam acara tersebut, Walikota Metro, Dr. H. Wahdi Sirajudin, Direktur Analisa Dampak Kependudukan BKKBN Pusat, Dr. Faharuddin, S.ST.M.Si., Kepala Bappeda Provinsi Lampung, Kepala Bank Indonesia perwakilan Provinsi Lampung, Direktur Bank Lampung, Kepala BKKBN Provinsi Lampung, dan para Pejabat di lingkungan Pemprov. Lampung serta Jajaran Pemkab dan Forkopimda Kabupaten Pesawaran. [Feby]

Post a Comment

Silahkan Tulis Komentar Anda

Lebih baru Lebih lama